Pemkab Bekasi bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang menyerahkan remisi umum kepada 983 warga binaan pada peringatan Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 Republik Indonesia di Plaza Pemkab Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat (17/8/2025).
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang didampingi Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang Urip Dharma Yoga secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) remisi kepada 17 warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang Urip Dharma Yoga menyampaikan, berdasarkan SK Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Nomor: PAS-1360.PK.05.03.Tahun 2025, sebanyak 983 warga binaan dari total 1.400 penghuni lapas memperoleh remisi umum.
Selain itu, terdapat 1.033 warga binaan yang memperoleh remisi dasawarsa. Dari keseluruhan penerima remisi, 77 narapidana langsung bebas.
Kepala Lapas menjelaskan, pemberian remisi bukan hanya bentuk penghargaan atas perilaku baik warga binaan, tetapi juga wujud kehadiran negara dalam memberikan kesempatan kedua.
“Insya Allah, para warga binaan siap kembali ke masyarakat. Selama menjalani masa pidana, mereka dibekali dengan berbagai pembinaan kepribadian maupun kemandirian. Mulai dari olahraga, pengajian, Pramuka, hingga kegiatan kerja seperti berkebun, beternak, boga, dan industri kreatif. Hal ini menjadi bekal agar mereka bisa lebih mandiri setelah bebas,” ujarnya.
Lapas Cikarang juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi dalam pembinaan keagamaan dan pendidikan. Program pesantren serta kejar paket A, B, dan C disambut antusias oleh warga binaan.
“Meskipun ada yang tertinggal sekolahnya, mereka tetap bisa mengejar ketertinggalan melalui program kejar paket. Ini bagian dari ikhtiar agar mereka memiliki bekal ilmu pengetahuan untuk melanjutkan kehidupan dengan lebih baik,” tambahnya.
Kepala Lapas berpesan kepada warga binaan yang bebas agar tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan.
“Kami mengucapkan selamat dan turut berbangga. Di luar lapas, tantangan kehidupan adalah kenyataan. Jadilah manusia yang lebih baik, mandiri, dan ikut membangun bangsa serta daerahnya. Kami juga berharap masyarakat dapat menerima kembali mereka tanpa stigma, karena dukungan masyarakat sangat penting bagi keberhasilan reintegrasi sosial,” pungkasnya.(h.jbr)
0 Komentar