Titin Suryati: Pesanten Lansia Pengalaman Berharga


PORTALBANDUNG,--Pelaksanaan Pesantren Lansia telah usai. Pelaksanaan yang diselenggarakan selama 4 bulan ini, 27 November 2024 - 5 Maret 2025 berbuah manis yang menghasilkan banyak pengalaman menarik bagi peserta.

Pesantren Lansia di Kelurahan Cijagra dilaksanakan di Masjid Al Amin, Jalan Situsari Kelurahan Cijagra Kecamatan Lengkong.  

Salah satu peserta Pesantren Lansia, Titin Suryati mengatakan, sangat berkesan mengikuti kegiatan tersebut.

“Antusiasme luar biasa saya rasakan sejak awal hingga akhir. Kegiatan ini benar-benar menjadi bekal berharga, MasyaAllah,” katanya pada kegiatan Tasyakur Pesantren Lansia, Rabu 30 April 2025.

Ia mengungkapkan, selama mengikuti program tersebut, begitu banyak pengalaman berharga yang didapatkan.

Titin merasa lebih dekat dengan Allah dan semakin memahami ajaran Islam. Tak hanya secara lahiriah, tetapi juga terasa sampai ke dalam hati.

“Membuat kami semakin terkesan adalah cara penyampaian materi yang berbeda dari biasanya. Semua disampaikan dengan terstruktur, terukur, dan sesuai dengan target,” katanya.

Titin mengaku mengagumi para peserta lainnya untuk menghafal hadis dan ayat Al-Qur’an. Baginya, ini sesuatu yang jarang ditemukan di tempat lain.

“Para pengajarnya pun sangat kami hormati. Mereka menyampaikan materi dengan penuh kebijaksanaan dan benar-benar memahami kebutuhan serta kondisi para lansia di sini,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pesantren Lansia, Wawan Abu Zulfah mengungkapkan, kegiatan ini telah sukses dilaksanakan mulai dari tanggal 27 November 2024 - 5 Maret 2025.

“Dalam periode tersebut, sebanyak 31 peserta dinyatakan lulus dan penutup rangkaian kegiatan,” katanya.

Ia menambahkan, program ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dirancang setiap empat bulan sekali, dengan pelaksanaan setiap hari Rabu.

Lanjutnya, soal kurikulum dirancang khusus dan terarah sesuai dengan segmentasi usia, terutama untuk lansia yang menjadi fokus utama dalam kesempatan ini.

“Peserta tertua tercatat berusia 80 tahun, namun semangat mereka luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa usia bukan halangan untuk terus belajar, terlebih lagi dalam suasana yang nyaman dan penuh semangat di masjid,” katanya.

Ia mengatakan, pesantren lansia sebagai bukti bahwa program pengembangan kapasitas lansia dan masyarakat umum.

“Kegiatan ini sangat dibutuhkan dan harus diperluas sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam bidang pendidikan dan spiritualitas masyarakat,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengapresiasi, pesantren lansiasebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan spiritual masyarakat, terutama di usia lanjut.

“Kami menggagas juga Gerakan Berantas Buta Huruf Al-Qur’an melalui pembangunan Rumah Tahfidz di berbagai wilayah. Gerakan ini menjadi ruang kolaborasi dan sinergi dalam misi besar mencetak generasi Qurani serta mendorong semangat ibadah hingga akhir hayat,” ungkapnya.

Erwin mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut andil juga dalam menyukseskan kegiatan Pesanten Lansia dan kegiatan spiritual lainnya.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan ini, baik melalui tenaga sampai dukungan moral,“ tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar