Semangat gotong royong warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cibeunying Kidul, semakin nyata lewat gelaran Padasuka Festival dan Pazero Fest (Padasuka Zero Waste Festival) yang resmi dibuka Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, pada Minggu, 7 September 2025.
Kegiatan ini ditandai dengan kerja bakti massal yang melibatkan 16 RW di sepanjang tiga sungai, yakni Sungai Cidurian, Sungai Ciharalang, dan Sungai Ciparungpung.
Titik kumpul acara berpusat di Gedung Serbaguna RW 06. Ratusan warga tumpah ruah mengikuti apel pembukaan dan prosesi pemukulan gong sebagai tanda dimulainya gerakan bersama.
Ketua pelaksana, Adang Hidayat menjelaskan, Pazero Fest merupakan inisiatif bersama ketua RW, LKK, serta dukungan penuh kelurahan dan kecamatan.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-215 Kota Bandung. Selain kerja bakti massal, ada lomba kebersihan antar-RW, lomba kreativitas daur ulang anorganik, hingga lomba mewarnai bertema lingkungan bagi anak-anak,” papar Adang.
Ia menyebutkan, sekitar 600 warga terlibat langsung dalam aksi bersih-bersih di tiga sungai.
“Harapan kami, Pazero Fest menjadi budaya warga Padasuka, bukan hanya agenda tahunan,” ujarnya.
Sedangkan Lurah Padasuka, Zimmi Muslim mengungkapkan, 16 RW di wilayahnya sudah masuk kategori Kawasan Bebas Sampah (KBS) Pratama, dengan dua RW (RW 02 dan RW 12) naik ke kategori Madya, serta RW 06 mencapai kategori Utama.
“Di RW 06, lebih dari 80 persen warga sudah memilah sampah. Bahkan kami sudah memiliki mesin insinerator untuk mengurangi beban TPS, rumah maggot, bank sampah, serta buruan pangan seperti kolam ikan,” jelas Zimmi.
Ia menilai, kader PKK dan posyandu di Padasuka turut berperan penting.
“Kerja sama ini menjadikan Padasuka role model bagi kelurahan lain di Kota Bandung,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengapresiasi seluruh warga, jajaran RT/RW, serta kader PKK yang telah berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan.
“Ini bukan hanya kerja bakti biasa, tapi manifestasi nyata dari komitmen warga terhadap keberlanjutan lingkungan. Padasuka menjadi pionir gerakan bebas sampah dengan paradigma baru, kolaborasi dan gotong royong,” ujar Erwin.
Menurutnya, gerakan Zero Waste harus dilandasi ketakwaan serta kesadaran menjaga kesehatan.
“Mari jadikan Padasuka Festival dan Pazero Fest momentum kebangkitan gerakan lingkungan yang bergema hingga ke pelosok kota,” tambahnya.
Selain berbicara tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, Erwin juga menyinggung program Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang kini telah dijalankan 16 RW di Padasuka.
Menurutnya, hal ini akan memperkuat Bandung menuju kota yang lebih sehat dan berdaya saing.
Acara ditutup dengan seremoni penyerahan alat kebersihan kepada ketua RW, simbol dukungan Pemkot Bandung terhadap gerakan warga.
Rangkaian Padasuka Festival akan berlanjut hingga 20 September mendatang, dengan karnaval budaya nusantara sebagai salah satu agenda puncak.
Dengan antusiasme warga, dukungan pemerintah, dan sinergi berbagai pihak, Kelurahan Padasuka meneguhkan diri sebagai pelopor gerakan Zero Waste berbasis komunitas.(dskoinf.bdg)
0 Komentar